Renungan
Jujur ajur, artinya kalau kita jujur kita malah hancur. Ini ironi kehidupan dalam masyarakat kita. Bukankah kita harus jujur? Bukankah kejujuran itu keutamaan yang sangat baik dan harus kita perjuangkan? Maka kita jangan terlalu polos dan jujur apa adanya apabila kita belum mengenal kelompok orang yang ada sekitar kita.Coba bayangkan, apabila kita ditanyai teman di terminal, kamu membawa apa, lalu kita jawab, ini aku membawa uang 5 juta, kemudian pasti copet copet segera pasang strategi untuk menyerobot tas kita, Ini terlalu jujur cenderung bodoh.
Pada Injil hari ini Yesus dipuji sebagai orang yang jujur oleh orang Farisi dan Herodian. Sebaliknya, meski orang Farisi dan Herodian itu memuji Yesus, hati mereka munafikkarena yang ada dihati mereka adalah mau menjatuhkan Yesus, mau menyalahkan Yesus. Dan Yesus sangat lihai menjawab jebakan mereka tanpa mengorbankan kejujuran.
Baik kalau hari ini kita merenungkan sikap kejujuran kita. Kita meski jujur kepada Tuhan karena Tuhan mengetahui segalanya. Kita perlu jujur kepada sesama karena mereka berhak mengetahui yang sebenarnya. Hanya saja kita tidak boleh bodoh, asal jujur tanpa lihat lihat. Dan yang paling perlu, kita perlu jujur dengan diri sendiri. Banyak orang yang demi nama baik atau prestise atau harga diri lalu melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan kemampuannya. Demi gengsi penampilan, orang membeli mobil atau gaun indah nan mahal, padahal hidupnya kelas espas alias ekonomi pas-pasan, malah menderita kan?